Minggu, 17 Juni 2012

Bukti Belajar Menyangkut Kognitif, Afektif, Psikomotorik

Pengalaman belajar merupakan suatu kegiatan fisik maupun mental yang perlu dilakukan oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan materi pelajaran. Berbagai alternatif pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan jenis kompetensi serta materi yang dipelajari. Pengalaman belajar dapat dilakukan dengan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pengalaman belajar di dalam kelas dilaksanakan dengan jalan mengadakan interaksi antara siswa dengan sumber belajar. Bentuk pengalaman belajar di dalam kelas dapat berupa telaah buku, telaah hasil penelitian, mengadakan percobaan di laboratorium, dan sebagainya.
Pengalaman belajar diluar kelas dilakukan dengan jalan mengunjungi objek studi yang berada di luar kelas. Misalnya, melakukan observasi ragam tumbuhan pantai dibandingkan dengan ragam tumbuhan di pegunungan bagi siswa yang ingin mempelajari keanekaragaman mahluk hidup sesuai dengan karakteristik habitatnya dalam mata pelajaran Biologi, mengamati kecepatan abrasi pantai untuk dapat memahami pengaruh ombak laut terhadap pantai dalam mata pelajaran Geografi, dan sebagainya. Ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai, pengalaman belajar siswa meliputi pengalaman belajar kognitif, psikomotorik dan afektif.

Ø  Kompetisi Kognitif
Kompetensi kognitif meliputi menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesiskan, dan menilai. Pengalaman belajar yang relevan dengan setiap tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Pengalaman belajar untuk tingkat hafalan dapat berupa berlatih menghafal verbal atau parafrase di luar kepala, berlatih menemukan taktik menghafal misalnya menggunakan yang perlu dihafal dapat berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
·         Pengalaman belajar untuk tingkatan pemahaman dilakukan dengan jalan membandingkan (menunjukkan persamaan dan perbedaan), mengidentifikasi karakteristik, menggeneralisasi, menyimpulkan, dan sebagainya.
·         Pengalaman belajar tingkatan aplikasi dilakukan dengan jalan memadukan berbagai unsur atau komponen, menyusun membentuk bangunan, mengarang, melukis, menggambar, dan sebagainya.
·         Pengalaman belajar untuk mencapai kemampuan dasar penilaian (judgement) terhadap objek studi menggunakan kriteria tertentu, misalnya menilai kesesuaian suatu bangunan dengan bestek.

Ø  Psikomotorik
Berkenaan dengan ranah psikomotorik, kompetensi dicapai meliputi tingkatan gerakan awal, semi rutin, gerakan rutin. Untuk mencapai kompetensi tersebut, pengalaman belajar yang perlu dilakukan antara lain :
·         Pada tingkatan penguasaan gerakan awal, siswa perlu berlatih menggerakkan sebagian anggota badan.
·         Pada tingkat gerakan semi rutin, siswa perlu berlatih, mencoba atau menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan.
·         Pada tingkatan gerakan rutin siswa perlu melakukan gerakan secara menyeluruh dengan sempurna dan sampai pada tingkatan otomatis.
Pengalaman belajar yang umum dilakukan untuk mencapai ketiga tingkatan tersebut adalah berlatih dengan frekuensi tinggi dan intensif  (driill), menirukan, mensimulasikan, mendemonstrasikan gerakan yang ingin dikuasai, dan sebagainya. Misalnya, siswa penerbang mensimulasikan cara menerbangkan pesawat dengan menggunakan standar pesawat.

Ø  Afektif
Berkenaan dengan ranah afektif, kompetensi yang ingin dicapai antara lain meliputi tingkatan pemberian respon (responding), apresiasi (appreeciating), penilaian (valuing), dan internalisasi (internalization).

Pengalaman belajar yang relevan dengan berbagai jenis tingkatan afektif tersebut antara lain :
·         berlatih memberikan respon atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan kepadanya,
·         berlatih menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang mempunyai nilai etika dan estetika,
·         berlatih menilai ditinjau dari segi baik buruk, adil tidak adil, indah tidak indah terhadap objek studi,
·         berlatih menerapkan/mempraktekkan nilai, norma, etika dan estetika dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Secara konkrit, pengalaman belajar yang perlu dilakukan agar siswa mencapai berbagai tindakan tingkatan kompetensi afektif tersebut antara lain dengan mengamati dan menirukan perilaku contoh / model / panutan, mendatangi objek studi yang dapat memupuk pertumbuhan nilai, berbuat atau berpartisipasi aktif sesuai dengan tuntunan nilai yang dipelajari, dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar